Ikan merupakan sumber protein hewani yang rendah kolesterol dan sangat baik untuk kecerdasan otak. Teknik pengolahan ikan pun kian hari kian berkembang, seperti pengasapan, dijadikan nugget,siomay, abon serta bakso. Alhasil,nilai ekonomis dan daya tahan ikan semakin meningkat berkat munculnya ragam inovasi tersebut.
Seperti yang mulai dikembangkan masyarakat Cibinong melalui kelompok pembudidaya ikan. Mereka mengolah ikan lele menjadi makanan ringan. Hal itu tercetus karena dalam pembiakan lele, tidak semua ikan memiliki besaran yang sama,sehingga banyak yang tak terjual.“Penjual biasanya membeli ukuran sekilo delapan ekor, untuk selebihnya tidak, karena mereka menjual per ekor kepada konsumen,” ujar Kasi Perekonomian Kecamatan Cibinong,Encep Wahyu Kodrat kepada Radar Bogor, kemarin.
Karena ikan yang ada terus dan perlu diberi pakan namun sudah tak laku dijual, pihak kecamatan dengan para kelompok pembudidaya ikan memutar otak. Oleh karena itu, dibuatlah makanan olahan seperti bakso, siomay, nugget dan abon dari ikan lele agar tetap bisa dijual.
Ternyata, dengan hal ini, ikan yang memang sudah apkir (tidak dapat dipakai, red) diolah menjadi makanan ringan. Awalnya memang tidak terlalu signifikan. Namun ketika tujuh bulan berjalan, sudah banyak konsumen yang membeli, kendati pemasarannya masih di daerah Cibinong.
Tak mudah memang memperkenalkannya kepada masyarakat. Karena mereka sendiri terlihat masih awam dengan makanan olahan ini.
Ia mengaku, tak sampai di pengolahan ikan saja. Masyarakat terus berinovasi agar lele yang ada bernilai ekonomi lebih tinggi dibandingkan dengan ikan konsumsi biasa. Berbekal kemauan, tiga pemuda dari kelompok pembudidaya ikan pun belajar metode pengasapan lele di daerah Gunungsindur,Kabupaten Bogor.
Pasalnya, tak jarang lele asap menjadi satu menu yang banyak dicari penggemar lele dengan harga yang lumayan. Untuk itu, keinginan pemuda langsung direspons pemerintah kecamatan. Mereka berguru dan berlatih di sana (Gunungsindur, red) dan dibuatkan tungku untuk mempraktikkan pembuatan lele asap kepada masyarakat.
Encep mengaku, walaapun baru satu bulan berjalan, lele asap ini ternyata sudah diminati banyak masyarakat. “Makanan olahan ini baru dikaryakan, namun sudah terlihat kemajuannya,” ungkap lelaki asal Bandung ini.
Alasan kenapa nilai ekonomis dari ikan lele konsumsi sangat tinggi,karena untuk satu kilogram ikan Lele Asap ini, di pasaran bisa mencapai Rp80 ribu per kilogram.Karena itulah, pihaknya yakin jika ikan Lele Asap ini bisa berkembang dengan baik.
Pihaknya tetap akan mengarahkan aktivitas dan kreativitas para pemuda yang ada di Kecamatan Cibinong. Dirinya yakin bahwa ikan Lele Asap ini akan menjadi produk andalan. (*)
Sumber : radar-bogor.co.id
0 komentar:
Posting Komentar