Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 26 April 2013

Thomas Kembangkan Bakteri Alami Penyubur Tanah

Mahalnya harga pupuk yang terjadi akhir-akhir ini membuat para petani kelimpungan. Akibatnya, biaya produksi dan hasil penjualan dianggap tidak seimbang. Tak jarang para petani mengalami kerugian karena biaya produksi tidak sebanding dengan hasil panen yang didapat.

Hal itulah yang menjadikan Thomas Janardi, seorang pengusaha kaca asal Purbalingga melakukan penelitian guna meminimalisir biaya pemupukan selama proses tanam dengan memanfaatkan bakteri alami yang disebut nitrobacter.

Thomas mengatakan bahwa pada dasarnya metode nitrobacter merupakan pemanfaatan bakteri aktif yang bermanfaat guna meggemburkan dan menyuburkan tanah.

"Bakteri tersebut dapat secara aktif bereaksi di dalam tanah yang keras sekalipun, nantinya tanah keras tersebut secara perlahan akan menjadi gembur dan mudah untuk ditanami," kata Thomas saat mengikuti pameran produk pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Jendral Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Rabu (19/9/2012)

Menurut Thomas, bakteri-bakteri tersebut juga mampu menyerap kandungan hidrogen dalam udara yang menjadikan tanah menjadi cukup air. Selain itu, sifat bakteri yang dapat beregenerasi membuatnya lebih bisa bertahan lama dalam tanah.

"Yang penting dilakukan peremajaan dengan penambahan bakteri saat bakteri-bakteri tersebut mulai lemah," tambah pria yang kerap diundang sebagai pembicara di acara-acara seminar pertanian itu.

Dengan penggunaan nitrobacter tersebut, menurut Thomas, para petani tidak perlu menggunakan pupuk urea untuk memacu pertumbuhan tanaman. Pasalnya, nnitrobakter sudah sangat membantu dalam proses pertumbuhan tanaman.

"Selain itu, air yang dibutuhkan selama proses penanaman juga terbilang sedikit dibanding jika penggunaan dengan pupuk urea karena sifat bakteri yang bersifat mengikat nitrogen tadi," tambah Thomas.

Proses pembiakan bakteri tersebut terbilang mudah. Bibit bakteri yang telah ada kemudian dicampur dengan larutan gula dan air dengan takaran tertentu. Setelah itu, cairan tersebut dibiarkan terlebih dahulu selama 3 malam agar bakteri-bakteri berkembang.

Proses penerapanya, cairan yang telah mengandung bakteri penyubur tersebut kembali dicampur dengan air sebelum disemprotkan ke permukaan tanah pertanian menggunakan alat penyemprot konvensional.

Thomas mengaku telah memasarkan produk hasil ciptaanya tersebut dan telah diujikan kepada ratusan petani. Hasilnya, terbilang memuaskan karena hasil panen menjadi lebih banyak.

"Produk saya ini telah dipakai oleh para petani, secara keseluruhan mereka puas dengan hasilnya," kata Thomas.

Sumber : Tribun Jogja

Ditulis Oleh : Unknown // 11.10
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toko Buku Online Terlengkap
g-website

Check Page Rank of your Web site pages instantly:

This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service