Sering kita saksikan banyak benih ikan lele jenis sangkuriang yang drop
kesehatanya bahkan mati, setelah dipelihara dalam kurun waktu diatas dua
minggu.
Banyak pelaku pemelihara ikan Lele yang panik.Langkah umum yang
banyak dilakukan adalah dengan mengganti air yang ada didalam kolam.
Memang langkah ini sangat membantu dan bisa dikatakan sebuah solusi yang
sangat murah, daripada diberikan obat.
Sebenarnya hal ini dapat diantisipasi, jauh sebelum keadaan semakin
memburuk.
Bilamana dilihat beberapa keadaan awal permukaan air, pelaku
usaha ikan Lele dapat mengganti air kolam secara gradual alias tidak
drastis, yakni dengan mengisi air kolam dengan air baru yang matang,
sambil air lama didorong keluar dari pipa buangan yang tersedia.
1. Air mulai banyak buih yang berbusa,
2. Benih ikan mulai banyak yang terapung dengan moncong tegak keatas,
bahkan ada yang sudah malas untuk bergerak,
3. Bila dicium, air agak berbau,
4. tubuh bibit Lele terlihat pucat, dengan lendir yang sangat berkurang,
5. Kondisi terburuk, mulai ada benih yang mati.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini terjadi:
1. Pakan diberikan berlebihan, sehingga pakan yang tidak dimakan oleh
benih ikan akan menyebabkan tumpukan sisa pakan yang semakin hari
semakin banyak, dampaknya tumpukan sisa pakan ini akan menyebabkan PH
air turun alias asam.
2. Curah Hujan, terutama disaat awal musim penghujan atau hujan pada
musim kemarau, biasanya PH air hujan pada saat ini adalah asam, karena
titik air hujan yang turun ketanah banyak terkontaminasi oleh polusi
udara dari asap pabrik, kenderaan motor, dll.
3. Sumber air yang digunakan. Bilamana pemelihara ikan Lele menggunakan
sumber air dari kali atau sawah, biasanya pada saat musim panen padi,
petani banyak yang membenamkan jerami padi kedalam lumpur sawah yang
dicangkul, akibatnya jerami akan busuk dan air sawah PH akan turun alias
asam.
4. Air Sumur yang digunakan PH-nya asam, beberapa faktor yang diuraikan diatas bisa membuat para pelaku Usaha
Ikan Lele kolam terpal dapat membuat langkah-langkah pencegahan, sebelum
kondisi PH air kolam menjadi asam.
Antisipasi ini perlu dilakukan
sedini mungkin.
Karena bila terlambat, kondisi kesehatan ikan yang drop
alias menurun akan memudahkan bibit penyakit menyerang bibit ikan Lele
yang diperlihara.
Lendir pada ikan Lele adalah alat pertahanan tubuh yang sangat penting, karena dengan lendir ikan Lele menjadi tameng yang baik atas serangan
penyakit yang diakibatkan oleh Jamur, Bakteri dan Virus.
Oleh karena itulah ikan Lele dapat hidup dalam air kolam yang keruh dan
lumpur sekalipun.
Tapi ikan Lele tidak kuat pada kondisi air asam.
Sebagai ilustrasi kita sering menggunakan jeruk nipis yang asam untuk
menghilangkan lendir atau bau amis dari ikan yang hendak kita goreng
atau bakar. Ilustrasi ini pula dapat memudahkan kita memahami kenapa
ikan Lele banyak masalah bila air tempat dia hidup dalam kondisi asam
Sumber : Lele Sangkuraing Kracak _ Leuwiliang
0 komentar:
Posting Komentar