Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 07 Maret 2013

Mengenal jenis Lele di Indonesia



Lele atau ikan keli, adalah sejenis ikan yang hidup di Air tawar. Lele mudah dikenali karena tubuhnya
yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki “kumis” yang panjang, yang mencuat dari sekitar
bagian mulutnya
Nama-nama lele di Nusantara
Clarias batraschusLele, secara ilmiah, terdiri dari banyak spesies.
Tidak mengherankan pula apabila lele di Nusantara
mempunyai banyak nama daerah. Antara lain: ikan
kalang (Sumatra Barat), ikan maut (Gayo dan
 Aceh), ikan sibakut (Karo), ikan pintet (Kalimantan
Selatan), ikan keling (Makassar), ikan cepi 
(Sulawesi Selatan), ikan lele atau lindi (Jawa 
Tengah) atau ikan keli (Malaysia).
Di negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika),
plamond (Thailand), gura magura (Srilangka), ナマズ (Jepang) dan 鲇形目 (Tiongkok). Dalam bahasa
Inggris disebut pula catfishsiluroidmudfish dan walking catfish. Nama ilmiahnya, Clarias, berasal
dari bahasa Yunani chlaros, yang berarti ‘lincah’, ‘kuat’, merujuk pada kemampuannya untuk tetap
hidup dan bergerak di luar air.[1]
Morfologi 
Ikan-ikan marga Clarias dikenali dari tubuhnya yang licin memanjang tak bersisik, dengan sirip
punggung dan sirip anus yang juga panjang, yang kadang-kadang menyatu dengan sirip ekor,
menjadikannya nampak seperti sidat yang pendek. Kepalanya keras menulang di bagian atas,
dengan mata yang kecil dan mulut lebar yang terletak di ujung moncong, dilengkapi dengan empat
pasang sungut peraba (barbels) yang amat berguna untuk bergerak di air yang gelap. Lele juga
memiliki alat pernafasan tambahan berupa modifikasi dari busur insangnya. Terdapat sepasang patil,
yakni duri tulang yang tajam, pada sirip-sirip dadanya. [2][3][4] 
Habitat dan perilaku
Lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin, kecuali lele laut yang tergolong ke dalam marga
dan suku yang berbeda (Ariidae). Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga,
waduk, sawah yang tergenang air. Bahkan ikan lele bisa hidup pada air yang tercemar, misalkan di
got-got dan selokan pembuangan.
Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari,
ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam, ikan lele memijah pada musim
penghujan
Kegunaan
Lele dumbo
Banyak jenis lele yang merupakan ikan konsumsi yang disukai orang. Sebagian jenis lele telah
dibiakkan orang, namun kebanyakan spesiesnya ditangkap dari populasi liar di alam. Lele dumbo yang
populer sebagai ikan ternak, sebetulnya adalah jenis asing yang didatangkan (diintroduksi) dari Afrika.
 Lele dumbo yang bernama ilmiah Clarias geriepinus kedatangannya
ke Indonesia sekitar bulan November 1986 . Jenis lele ini termasuk
hibrida dan pertumbuhan tubuhnya cupuk spektakuler baik panjang
maupun berat tubuhnya. Dari hasil uji coba selama 24 minggu
(5-6 bulan) di kolam 100 m2 dari benih berukuran 5-8 cm dapat
mencapi berat 180-200 gram/ ekor, sedangkan lele lokal
(clarias batracus) paling tinggi mempunyai berat 40-50 gram/ ekor.
Hal ini berarti pertumbuhan lele dumbo dapat 4 kali pertumbuhan lele
lokal (Santoso, 1993).
Lele dikembangbiakkan di Indonesia untuk konsumsi dan juga untuk menjaga kualitas air yang
tercemar. Seringkali lele ditaruh di tempat-tempat yang tercemar karena bisa menghilangkan
kotoran-kotoran. Lele yang ditaruh di tempat-tempat yang kotor harus diberok terlebih dahulu sebelum
siap untuk dikonsumsi. Diberok itu ialah maksudnya dipelihara pada air yang mengalir selama
beberapa hari dengan maksud untuk membersihkannya.
Kadangkala lele juga ditaruh di sawah karena memakan hama-hama yang berada di sawah. Lele
sering pula ditaruh di kolam-kolam atau tempat-tempat air tergenang lainnya untuk menanggulangi
tumbuhnya jentik-jentik nyamuk
Produksi di Indonesia
Lele adalah ikan budidaya air tawar yang sangat populer. Produksi budidaya meningkat tajam tiap
tahun, selama lima tahun terakhir, antara lain karena luasnya pasar bagi lele. Lele disukai konsumen
karena berdaging lunak, sedikit tulang, tidak berduri, dan murah. Dari sisi budidaya, lele relatif tidak
memerlukan banyak perawatan dan memiliki masa tunggu panen yang singkat.
Pengolahan yang paling populer adalah dengan digoreng, dan disajikan sebagai pecel lele. Bentuk
pengolahan lain adalah dengan diberi bumbumangut (mangut lele).

Ditulis Oleh : Unknown // 08.50
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toko Buku Online Terlengkap
g-website

Check Page Rank of your Web site pages instantly:

This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service