Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 05 Mei 2013

Cara mencegah kanibalisme pada Ikan Lele


Ada banyak cara mengatasi sifat kanibalisme pada ikan khususnya pada ikan lele, misalnya dengan menerapkan cara budidaya yang dapat menekan dampak kanibalisme pada benih lele antara lain:

  1. Mempercepat penebaran benih ke kolam atau bak pemeliharaan yang lebih luas. Biasanya penetasan telur dan pemeliharaan larva dilakukan sekaligus di bak khusus atau akuarium. Ada baiknya pemeliharaan larva di wadah penetasan yang luasnya terbatas tersebut dipersingkat. Waktu yang digunakan dalam wadah ini sebaiknya maksimal 10 hari saja, selanjutnya larva dipindah ke bak pemeliharaan yang ukurannya lebih luas. Dengan demikian, larva dapat hidup dan berkembang dengan baik. Selain itu, lingkungan baru yang lebih luas menjadikan larva lebih leluasa dan terhindar dari sifat kompetitif. Hal yang sama dilakukan pada kegiatan pendederan, di mana kegiatan pendederan 1 dilakukan maksimal 3-4 minggu selanjutnya benih dipindah ke kolam pendederan 2, demikian seterusnya;
  2. Memperbanyak petak pendederan. Karena keterbatasan petak pendederan larva yang baru menetas terpaksa ditebar ke petak pendederan yang sudah diisi ikan lele yang lebih besar, meskipun padat tebar di kolam tersebut masih rendah dan masih memungkinkan untuk diisi ikan lele baru. Hal ini dapat memicu kanibalisne benih yang lebih besar terhadap benih yang lebih kecil.
  3. Meningkatkan kesuburan media pemeliharaan. Meningkatkan kesuburan berarti menyiapkan ketersediaan plankton sebagai pakan alami benih lele. Diantaranya dengan menjemur kolam hingga retak-retak, menyebarkan pupuk kandang, menggenangi air dan selanjutnya menebarkan benih. Jika media pemeliharaan banyak terdapat plankton maka persaingan memperebutkan makanan bisa dikurangi.
  4. Panen selektif. Panen selektif adalah menangkap ikan-ikan bongsor dan memindahkan serta mengumpulkannya dengan kelompok ikan yang memiliki ukuran yang sama. Panen dilakukan dengan waktu yang berbeda, jadi benih yang memasuki ukuran tertentu dapat dipanen terlebih dahulu.
  5. Menjadwalkan penyortiran. Selain panen selektif, dalam jangka panjang perlu dilakukan penyortiran secara teratur. Pada hakikatnya penyortiran dapat dilakukan sekalian pada saat panen tetapi ada baiknya penyortiran juga dialkukan ditengah-tengah masa pemeliharaan. Misalnya jika masa pemeliharaan untuk pendederan 1 adalah 1 bulan maka pada hari ke 15 benih sudah harus dipanen dan disortir.
  6. Memisahkan larva dari induknya. Jika larva dipelihara terpisah dari induknya, penanganan menjadi lebih mudah karena tidak ada gangguan sama sekali. Pada ikan lele, umumnya setelah memijah induk lele langsung dipindahkan ke kolam pemeliharaan induk. 
Sumber: 
Amri, Khairul dan Toguan Sihombing,"Mengenal dan Mengendalikan Predator Benih Ikan", Jakarta: Gramedia, 2007.

Sumber : My Catfish

Ditulis Oleh : Unknown // 21.00
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toko Buku Online Terlengkap
g-website

Check Page Rank of your Web site pages instantly:

This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service