Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 16 September 2013

Budi Daya Ikan KOI


Koi termasuk ikan hias eksotis yang semakin banyak penggemarnya. Selain dipelihara sebagai hobi, koi juga bisa dijadikan lahan bisnis yang menjanjikan. Tentu saja bagi mereka yang benar-benar serius menekuninya. 

Selain pesona warna dan lekukannya yang indah, keistimewaan lain dari koi adalah keelokan yang dipertontonkan tatkala menyembul dan melompat ke atas air . 

Sungguh sebuah pemandangan yang istimewa bagi yang hobi memeliharanya.   Hal-hal yang harus diperhatikan ketika hendak memijahkan ikan koi adalah ketersediaan kolam, persediaan induk koi, penyediaan pakan benih, dan perlakuan seleksi yang ketat.

KOLAM PEMIJAHAN
Kolam pemijahan dengan kolam taman harus di pisah.  Kolam pemijahan harus mempunyai pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air tersendiri.     Selain itu, seluruh kolam harus diplester dan bisa dikeringkan dengan sempurna.

Luas kolam pemijahan bervariasi. Untuk kolam sempit dapat menggunakan kolam seluas 3-6 m2 dengan kedalaman 0,5 m. Lokasi kolam cukup mendapatkan sinar matahari, tidak terlalu ribut, terlindung dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan lain.

Jika mungkin, sediakan juga kolam penetasan telur dan perawatan benih.  Kolam penetasan, bentuknya bisa persegi panjang atau bulat.      Kalau kolam bulat, diameternya antara 1,5-2 m.
Satu kolam lagi jika ada, yaitu kolam untuk menumbuhkan pakan alami yang dipakai untuk mensuplai pakan benih jika kuning telurnya telah habis.     
Kedalaman kolam sekitar 30 cm.  
Luas kolam antara 6-10 m2, cukup memadai.
Bagi yang memiliki uang cukup, dinding kolam bisa dilapis vinil yaitu bahan yang biasa untuk membuat bak fiberglass.     Dengan lapisan vinil, kolam-kolam tersebut lebih terjamin kebersihannya dan efek dari semen bisa dihilangkan.

CARA SELEKSI INDUKAN
Syarat utama induk adalah calon induk sudah matang kelamin dan matang tubuh.  Matang kelamin artinya induk jantan sudah menghasilkan sperma dan induk betina sudah menghasilkan telur yang matang. 
Matang tubuh artinya, secara fisik mereka sudah siap menjadi induk-induk produktif.

Syarat lainnya adalah :
1. fisiknya prima, tidak cacat. Sirip-siripnya lengkap, juga sisiknya. 
2. Gerakannya anggun, seimbang , tidak loyo.  
3. Umur jantan minimal 2 tahun, betina minimal 3 tahun.  
4. Betina lebih besar dibandingkan jantan, 
5. perutnya terlihat lebih besar dibandingkan punggung. 
6. Jantan sebaliknya, lebih langsing dan perutnya rata jika dilihat dari punggung. 
7. Sirip induk jantan siap kawin akan muncul bintik-bintik putih.
8. Seekor induk betina berpasangan dengan 2 atau 3 induk jantan. 
9. Jika seekor betina hanya diberi seekor jantan di kolam pemijahan dan tak disangka jantannya ngadat, gagallah pemijahan. Dengan menyediakan stok jantan lebih dari satu, kegagalan pemijahan bisa dihindari.
10. Disarankan untuk tidak menggunakan stok induk yang paling bagus, karena keturunannya biasanya jelek., Anak keturunannya belum tentu sebagus induknya. 
11. Yang dipijahkan sebaiknya koi biasa saja, tetapi masih memiliki sifat-sifat unggul, seperti : warnanya pekat. 
12. Pada saat seleksi benih, nantinya bisa dipilh mana yang bagus dan mana yang afkir.

PERSIAPAN KOLAM
1.  Kolam yang pertama di persiapkan adalah kolam pemijahan
2.  kolam di keringkan di bawah terik matahari.
3.  untuk menjegah telur hanyut pintu pemasukan di pasangi saringan. 
4.  Sifat telur KOi menempel ( Adesif )
5.  Biasanya bertelur di bawah tanaman atau bahan apasaja untuk menempelkan telurnya.
6.  Sediakan penempel telur atau Kakaban.
7.  Kakaban dibuat dari ijuk dan di paku.
8.  Kakaban Panjang 120 cm dan lebar 40 cm.
9.  Jumlah kakaban di sesuaikan dengan besar induk betina ( 4-6 buah untuk 1 kg induk betina )
10. Agar bisa mengapung kakaban di susun di atas sepotong bambu. 
11. Air selalu mengalir ke kolam pemijahan untuk merangsang pasangan KOI yang akan memijah
12. Selain kakaban tempat menempelnya telur bisa juga menggunakan tanaman air seperti Hydrilla yang di susun oleh potongan tali rafia  sebagai pengganti ijuk.

PELAKSANAAN PEMIJAHAN
1.  Induk dimasukkan sekitar pukul 16.00 dan akan mulai memijah tengah malam.
2.  Induk betina akan berenang mengelilingi kolam dengan diikuti induk jantan di belakangya.
3.  Induk jantan menempelkan badannya ketika mengikuti induk betina.
4.  Induk betina akan mengeluarkan telurnya dengan sesekali meloncat ke udara,
5.  Induk jantan mengikuti Induk betina dan mgngeluaran cairan sperma.
6.  Telur yang kena cairan sperma jantan akan menempel pada kakaban atau ke dasar kolam
7.  Telurnya segara di pisah dari induk, kalau terlambat bisa telurnya bisa dimakan induknya.
8.   Untuk mencegah agar telur tidak terserang Jamur, telur- telur di rendam dalam larutan malachyt green dengan konsentrat 1/300.000 selama 15 menit.
9.  Kakaban di goyang-goyangkan pada air agar kotoran yg mungkin menutupi telur bisa terlepas.



Ditulis Oleh : Unknown // 03.35
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toko Buku Online Terlengkap
g-website

Check Page Rank of your Web site pages instantly:

This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service