Kualitas induk lele yang sudah sangat menurun, bikin
waktu budidaya semakin lama. Pasar butuh induk unggul yang gres.
Setiap bulan, pembudidaya lele di seantero Jatim
membutuhkan sekitar 75 juta ekor. Menilik jumlahnya, menurut H. Fauzul Mubin,
kebutuhan tersebut relatif dapat terpenuhi. Namun dari sisi kualitas,
benih-benih itu belum tentu bagus. Buktinya, “Dulu memelihara lele umur 50 hari
atau dua bulan bisa panen, sekarang ini kok sampai 90—100 hari, semakin panjang
umurnya. Padahal yang dibudidayakan tetap lele yang sama berarti menurun
kualitas benihnya,” ucap Hatchery Manager PT Matahari Sakti, menirukan keluhan
pembudidaya lele.
Hal itu, sambung Fauzul, tidak terlepas dari kualitas
induk. Induk lele saat ini kebanyakan keturunan strain dumbo, lele hibrida yang
diintroduksi pada 1986. Nyaris tanpa introduksi strain baru dalam waktu 15
tahun, kecuali Sangkuriang pada 2004, penurunan kualitas genetik induk pun tak
terelakkan karena banyak terjadi perkawinan sedarah (inbreeding).
Akibatnya, “Lele semakin panjang umur budidayanya, semakin rentan terhadap
perubahan iklim, tingkat stresnya semakin tinggi, kemudian efisiensi pakannya
semakin rendah,” katanya.
Rendahnya kulitas induk yang diturunkan ke benih
tersebut, seringkali membuat pembudidaya menyalahkan kualitas pakan. Padahal
pihak pabrikan mengatakan, produksi pakan mereka sudah memenuhi standar dan
lulus uji kualitas.
Keunggulan Masamo
Melihat kondisi tersebut, PT Matahari Sakti (MS),
produsen pakan ikan dan udang di Surabaya, Jatim, tergerak untuk melakukan
regenerasi induk dengan membangun hatchery lele di Mojokerto guna membantu
pelanggan pakannya. “Sejak tahun 2008 kami impor induk lele Afrika (Clarias
gariepinus) dan lele Asia Tenggara, lele Thailand (Clarias macrocephalus). Kemudian kami sendiri juga mengembangkan beberapa
strain lokal yang unggul. Ada sekitar lima strain yang kami kembangkan saat ini
di hatchery yang kita beri nama Masamo (Matahari Sakti Mojokerto) supaya orang
lebih mudah mengingat,” ujar Fauzul.
Kelima strain tersebut dilakukan kawin silang
interspesies dan antarpesies. Hibridisasi interspesies berarti lele African
disilangkan dengan lele lokal unggul dari spesies yang sama. Hibridisasi
antarspesies, C. gariepinus dikawinkan denganC.macrocephalus. Setelah melalui kawin silang tersebut, dilakukan
seleksi yang akhirnya menghasilkan induk Masamo. Induk ini disebarkan ke
pembenih plasma Matahari. Dari para pembenih plasma tersebut, para pelanggan MS
memperoleh benih sejak awal 2010 untuk dibesarkan.
Keunggulan strain Masamo, klaim Fauzul, terletak pada
pertumbuhannya cepat, nafsu makan sangat tinggi, dan pencernaan lebih baik.
“Lele yang umum jika diberi pakan yang berlebih dari takaran, akan kembung,
pecah dan mati karena pakan bisa menimbulkan iritasi di lambung lantaran pakan
itu mengembang, Masamo punya toleransi yang tinggi terhadap itu,” ujar alumnus
Fakultas Perikanan Unibraw, Malang, ini bernada promosi.
Selain itu, sambung dia, toleransi terhadap stres dan
efisiensi pakannya cukup tinggi. Nilai konversi pakan (feed conversion ratio-FCR)
di bawah 1, berarti sekilo pakan menghasilkan lele lebih dari sekilo. FCR yang
bagus ini menurunkan biaya produksi dari sisi pakan hingga Rp1.000 per kg lele.
Keseragamannya juga cukup baik. Rata-rata pertumbuhan
harian (average daily gain-ADG) tinggi, 1,5—2 g per hari sehingga masa
budidayanya lebih singkat 15—25 hari.
Produksi 2 juta ekor
Kini hatchery Masamo memelihara 500 ekor induk dan
mampu memproduksi sekitar 2 juta ekor benih per bulan melalui para plasma.
Model kemitraannya, semua biaya perawatan ditanggung plasma. Indukan disediakan
MS. Harga ditentukan MS berdasarkan harga pasar.
“Kita hanya menjamin kepastian pasarnya petani
(plasma) karena pembenih biasa kadang-kadang tidak bisa menjual pada saat
oversuplai. Sedangkan risiko kegagalan (produksi) sama, antara petani menjadi
plasma atau mandiri. Selama ini plasma-plasma merasa senang ada kepastian
harga,” ujar Fauzul. Baru sekitar 20 orang plasma menjalin kemitraan dengan MS
di Jatim. Ke depan MS akan mengembangkan kemitraan ke Jabar dan wilayah sentra
lain di Pulau Jawa.
Di samping memenuhi pasar Pulau Jawa, benih juga sudah
merambah pasar Sumatera dan Kalimantan. Harga pasaran benih saat ini ukuran 4
cm sekitar Rp65, 5 cm Rp80, 6 cm Rp90, 7 cm Rp100, dan 8 cm Rp110 per ekor.
Kualitas benih Masamo dijanjikan lolos QC (quality control), yaitu
keseragaman ukuran, uji gerak, uji parasit, dan uji stres.
Untuk sementara ini, distribusi benih masih terbatas
untuk pelanggan MS. “Kemungkinan ke depannya dibuka untuk masyarakat umum kalau
petani Matahari Sakti sudah terpenuhi semua. Ini ‘kan bentuk perhatian kami
terhadap pelanggan,” tutup Fauzul.
Apakah tersedia indukan?
BalasHapusHubungi saya di 081252068099
Apakah tersedia indukan?
BalasHapusHubungi saya di 081252068099
trimks komentarnya, bapak bisa hubungi ini http://www.berniaga.com/Benih+dan+induk+lele+masamo-11177695.htm
HapusBENIH LELE UNGGUL HARGA MURAH
BalasHapusKami kelompok tani pembudidaya lele dan supplier benih ikan Mega Fish lokasi di Karangasem – Bali dan Sleman - Yogyakarta menawarkan benih ikan unggul, sehat dan berkualitas.
Pengiriman via darat dan cargo udara tujuan seluruh Indonesia dengan berbagai armada dan maskapai.
Mega Farm mengajak dan membimbing masyarakat budidaya ikan lele secara modern dengan padat penebaran tinggi, dengan sasaran panen waktu singkat dan mengoptimalkan lahan yang sempit dengan panen yang melimpah
Kami Mega Farm menawarkan kerjasama yang saling menguntungkan dan membuka ruang konsultasi terbuka untuk diskusi tentang cara produksi larva (pemijahan alami dan buatan) system budidaya biasa (konvensional) dan modern ( Metode Central drain dan air pancur) meliputi cara penanganan telur/larva, penebaran benih, persiapan media (pengomposan) dan cara budidaya super intensif karena kunci keberhasilan tergantung pada kualitas induk (sertifikasi), penanganan bibit yang benar dan konsep perencanaan desain kolam yang matang.
Untuk menjaga stabilitas benih ikan setiap waktu, selain produksi sendiri kami juga bekerjasama 80 petani binaan yang tersebar di Yogyakarta, jawa tengah hingga Karangasem Bali.
Pengangkutan : Dikemas plastik dalam kotak styrofoam penahan panas, tahan 18 jam.
Kami menjual : Bibit lele Sangkuriang, Masamo dan Phiton
UKURAN : KAPASITAS / BOX :
2-2 cm : 15.000 ekor
2-3 cm : 8.000 ekor
3-4 cm : 7.000 ekor
3-5 cm : 5.000 ekor
4-6 cm : 4.000 ekor
5-7 cm : 3.000 ekor
Induk : 15 ekor (Sertifikat)
Untuk wilayah lokal dan sekitarnya pengambilan langsung ke kolam kami minimal 1000 ekor benih.
Untuk menjaga kesegaran benih dan mempersingkat waktu pengiriman sampai tujuan via cargo udara kami mempunyai 2 basic pengiriman dari :
Bandara Ngurah rai Bali untuk Indonesia bagian timur meliputi Labuan bajo, Tambolaka, Waingapu, Kupang, Ternate, Manokrawi, Jayapura, Ended, Flores dan Bima
Bandara Adisucipto Yogyakarta untuk wilayah bagian barat meliputi Medan, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Padang, Bengkulu, Lampung, Batam, Tanjung pinang, Tanjung pandan, Pangkal pinang, Balikpapan, Banjarmasin, Palangkaraya, Tarakan, Berau, Pontianak, Ketapang, Sintang, Makasar, Luwuk, Palu, Kendari, Gorontalo, Manado
Kami memberikan garansi bibit ikan selamat sampai tujuan, Bagi kami silaturahmi diatas segala galanya.
Untuk informasi pemesanan benih ikan dan ruang konsultasi silahkan contak Bapak Hendi 081236139507 atau 081804296000
Alamat Yogyakarta : Jl.Palagan KM 12 Donoharjo Rt.04 Rw.10 Ngaklik - Sleman
Alamat Bali : Jl. Teuku Umar No.20 Bebandem Karangasem
Ass. Mau tanya kalau mau beli bibit masamo dimojokerto dimana ya? Jika ada tlong hub.sya 085645410548 Trimksih
BalasHapus