Buat Anda yang bingung ingin melakukan investasi di bidang perikanan, budidaya ikan sidat bisa jadi salah satu solusi jitu. Pasalnya, ikan batak ini masih memiliki permintaan yang cukup tinggi.
Ikan yang juga dikenal sebagai unagi ini memiliki permintaan dari Jepang sebesar 150.000 ton per tahun. Selain Jepang, beberapa negara lainnya peminat ikan ini adalah Hongkong, Korea
Selatan, China, dan Taiwan.
Di Jakarta sendiri, sebenarnya permintaan sidat sudah mencapai 3 ton per bulan.
Besarnya permintaan ikan sidat ini memberikan untung yang menggiurkan.
Sebab untuk ukuran perkilogramnya, ikan ini bisa dihargai dari Rp 300.000 hingga Rp 600.000 per kg. Dari segi kandungangan protein, ikan sidat ini cukup tinggi.
Hati ikan sidat memiliki 15.000 IU/100 gram kandungan vitamin A. Lebih tinggi dari kandungan vitamin A mentega yang hanya mencapai 1.900 IU/100 gram. Bahkan kandungan DHA ikan sidat 1.337 mg/100 gram mengalahkan ikan salmon yang hanya tercatat 820 mg/100 gram atau tenggiri 748 mg/100 gram.
Untuk itu, kami akan membagi sedikit tips untuk Anda bagaimana cara melakukan budidaya ikan sidat. Perlu diketahui, budidaya ikan sidat dapat dilakukan di ruangan tertutup ataupun terbuka. Bahkan, bagi pelaku budidaya, beberapa kolam ikan sidat menggunakan bambu, beton (bak beton), pen dan keramba faring apung. Nah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti bahasan di bawah ini.
- Suhu. Pada pemeliharaan benih Ikan Sidat lokal, suhu terbaik untuk memacu pertumbuhan adalah 29°C
- Salinitas. Salinitas yang dapat memberikan pertumbuhan yang baik adalah 6 – 7 ppt
- Oksigen Terlarut. Kandungan oksigen minimal yang dapat ditolelir oleh Ikan Sidat berkisar antara 0,5 – 2,5 ppm.
- pH. pH optimal untuk pertumbuhan Ikan Sidat adalah 7 – 8
- Amonia (N H3- N) dan Nitrit (NO2-N). Pada konsentrasi amonia 20 ppm sebagian Ikan Sidat yang dipelihara mengalami methemoglobinemie dan pada konsentrasi 30 – 40 ppm seluruh Ikan Sidat mengalami methemoglobinemie
- Kebutuhan Nutrien. Seperti halnya jenis ikan-ikan lain, Ikan Sidat membutuhkan zat gizi berupa protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Kadar protein pakan optimal adalah 45% untuk ikan bestir (juvenil) dan sekitar 50% untuk ikan kecil (fingerling)
- Budidaya Ikan Sidat Pada Jaring Apung. Satu unit jaring apung memiliki empat kolam berukuran 7 x 7 m, dengan jaring berukuran 7 x 7 x 2,5 m dan mata jaring 2,5 inci. Untuk menghindari lolosnya ikan, disekeliling tepian kolam bagian atas diberi penutup dari hapa dengan lebar 60 cm
- Benih Ikan Sidat. Benih Ikan Sidat (Anguilla bicolor) berbobot 15 – 20 gram per ekor dengan panjang 20-30 cm. Benih Ikan Sidat diperoleh dari Pelabuhan Ratu hasil tangkapan nelayan di perairan umum
- Padat Penebaran. Setiap kolam ditebar 100 kg benih Ikan Sidat.
- Pakan. Pakan yang diberikan adalah pakan buatan berbentuk pasta dengan kandungan Protein 47,93%, Lemak 10,03%, Seratkasar 8,00%, BETN 8,32%, Abu 25,71%. Yang perlu diperhatikan adalah pakan diberikan sebanyak 3% dari berat total ikan Konvensi pakan sebesar 1,96. Dengan konvensi tersebut akan diperoleh laju perturnbuhan rata-rata 1,46`% dengan mortalitas 9,64 %
- Masa Pemeliharaan dan Panen. Pemeliharaan Ikan Sidat pada kolam keramba jaring apung selama 7 – 8 bulan, dan masa. panen secara bertahap dapat dimulai pada masa pemeliharaan 4 bulan. Ukuran Ikan Sidat yang, dipanen dapat – mencapai ukuran. konsumsi yaitu 180 – 200 gram per ekor
Dari semua yang penting mengenai budidaya ini, adalah penekanan pada pola pakan dari ikan sidat. Sebab, makanan yang berlebih, bisa menyebabkan penyakit tersendiri pada ikan sidat seperti jamur.
0 komentar:
Posting Komentar