SEMARANG, suaramerdeka.com -Para petani budidaya ikan lele konsumsi mengaku kewalahan melayani permintaan pasar ikan konsumsi yang dari waktu ke waktu makin membesar.
Dengan rata-rata produksi budidaya lele mencapai 8-10 ton perbulan, pasokan itu tak bisa melayani pasar di wilayah kota Semarang, dengan semakin berkembangkannya usaha makanan ikan lele di berbagai tempat. "Sehingga kebutuhan konsumsi ikan lele di pasar masih sangat kurang," kata Imam Bachtiar, Ketua kelompok pembudidaya lele Mina Lancar Gunungpati, Selasa (4/12).
Kondisi harga saat ini Rp 12.000/kg dengan isi sekitar 6-10 ekor ikan usia panen. Harga jual petani ke pengepul ini masih dianggap nyaman bagi para petani. "Tahap selanjutnya lantas pengempul menjualnya ke pedagang dengan harga Rp 14.000/kg, baru kemudian ikan-ikan ini sampai ke konsumen," kata Imam Bachtiar.
Angka rata-rata produksi sebuah kelompok tani dengan beranggotakan lebih dari 10 petani rata-rata berkisar 17 ton pada tahun 2010. Pada 2011 31 ton, dan pada 2012 terdapat 45 ton. "Tapi kondisi ini masih saja terasa kurang, buktinya kami masih tidak bisa melayani permintaan konsumen yang semakin meninggi," pungkas Imam Bachtiar.
Itu sebabnya pihaknya belum berani melayani permintaan di luar kota Semarang.
0 komentar:
Posting Komentar